Senin, 17 Agustus 2015

Tips:Upgrade mesin motor 4 tak

TIPS : Upgrade mesin motor 4 Tak, apa dulu yang diubah?

-Tren modifikasi motor selalu berkembang setiap waktu. Jika beberapa tahun yang lalu modifikasi motor hanya terfokus di tampilan saja, maka belakangan ini tidak sedikit yang mulai mengubah spesifikasi si jantung motor. Yeah, the engine. Mulai dari perangkat yang bersifat bolt-on, hingga merubah spesifikasi mesin secara keseluruhan….
Banyak orang awam, bahkan para modifikator dan mekanik pemula yang bertanya-tanya, oprek mesin apanya dulu yang diubah? Melihat tren bore-up yang sedang booming saat ini banyak yang berpendapat bahwa dengan memperbesar ukuran piston dan menaikkan kompresi cukup untuk menambah tenaga mesin, ditambah dengan munculnya beberapa perangkat bolt-on seperti paket piston dan blok silinder yang tinggal pasang. Belum lagi dengan adanya CDI “racing” dengan bermacam fitur mulai dari unlimiter hingga fully-adjustable, camshaft aftermarket dengan spek beragam, klep dengan berbagai bahan high-performance, karburator berbagai ukuran, dan lain-lain. Yang mana dulu yang harus dipasang, dan yang mana yang bisa memberikan hasil terbaik ?
Sebenarnya cukup sulit untuk menentukan part mana yang memberikan persentase terbesar dalam kenaikan power motor, apalagi jika terpaku pada klaim produk yang mencantumkan kenaikan power sekian persen. Yang terpenting adalah, ketahui dulu spesifikasi standar motor, pelajari apakah spesifikasi produk yang akan dipasang pada motor sesuai dengan hitungan spesifikasi standar mesin motor kita, serta pahami fungsi dan konsekuensi produk yang akan dipakai.
1. Bore up
Merujuk dari rumus yang tercantum pada buku Performance Tuning 4 Strokesnya Graham Bell, maka langkah bore up (menaikkan ukuran piston) merupakan langkah pertama dalam modifikasi mesin, karena nilai bore akan selalu terpakai di rumus2 selanjutnya untuk menghitung spesifikasi bagian lainnya.
Dijelaskan dalam rumus dasar menghitung kapasitas mesin berikut :
V = (22/7 * 1/4 * bore * bore) * stroke
keterangan :
bore = diameter piston dalam ukuran cm
stroke = panjang langkah piston dalam ukuran cm
Konsekuensi dari bore-up ini sebenarnya cukup minim, dengan catatan pengerjaan over-bore seperti pembubutan atau penggantian boring, penggantian piston, dan pemasangannya dikerjakan dengan baik dan benar. Penggantian piston dengan kepala piston yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan kompresi secara signifikan, yang secara teoritis membutuhkan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi agar proses pengapian tetap efektif dan optimal.
2. Stroke Up
Dalam rumus menghitung kapasitas mesin dapat diketahui bahwa kenaikan stroke (langkah piston) juga dapat menaikkan kapasitas mesin.  Stroke up juga dapat meningkatan gas speed, namun persentasenya lebih kecil jika dibandingkan dengan bore up, juga tergantung pada letak peak power mesin.Berikut siklus mesin 4 masukan.


Namun dengan naiknya stroke dapat menyebabkan peningkatan torsi yang cukup signifikan.
Stroke up juga membuat kompresi meningkat, yang menyebabkan kebutuhan akan bahan bakar beroktan lebih tinggi agar pembakaran tetap optimal. Selain itu, konsekuensi lainnya adalah dengan bertambahnya stroke maka langkah putar pin kruk makin jauh, bisa mengakibatkan makin besarnya gaya dorong ke kiri dan ke kanan pada dinding piston yang mengakibatkan bertambahnya daya gesek piston ke liner. Stroke ratio juga bisa berubah jika panjang setang piston tidak ikut disesuaikan. Balacing ulang kruk as juga diperlukan untuk mengurangi getaran yang dihasilkan putaran kruk as.
3. Klep in-out
Penggantian klep biasa dilakukan untuk optimalisasi perubahan spesifikasi ruang bakar dan porting. Ukuran klep in dan out yang ideal sangat tergantung besarnya nilai bore suatu mesin. Dipaparkan dalam rumus sederhana berikut :
Inlet Valve = 0,55 to 0,57 * bore  (berlaku untuk ruang bakar berbentuk hemisphere)
Inlet Valve = 0,5 * bore (berlaku untuk ruang bakar berbentuk bathtub)
Exhaust Valve = 0,8 * inlet valve
Konsekuensi dari penggantian klep ini adalah, apabila perubahan diameter klep melebihi batas aman dari spesifikasi yang dianjurkan, maka harus dilakukan perubahan posisi klep, entah dilakukan dengan cara memendam posisi klep lebih dalam, atau merubah sudut dudukan klep, dan lain-lain, yang tentunya juga akan mengubah kondisi kepala silinder menyesuaikan dengan perubahan posisi klep.
4. Porting & Polish

Porting & polish merupakan modifikasi jalur lalu lintas gas bakar dan gas buang pada kepala silinder, yang jika diperhitungkan secara teliti dapat meningkatkan tenaga dengan cukup signifikan sehingga selain sebagai pendukung ubahan bore-up dan ubahan klep, porting & polish juga dapat dipraktekkan dalam spek motor standar, tentunya dengan hitungan yang disesuaikan, namun masih tetap menggunakan rumus yang serupa.
Porting merupakan proses modifikasi  jalur gas bakar dan gas buang yang meliputi perubahan ukuran, bentuk, dan sudut jalur gas, sementara polish bisa diartikan sebagai proses pembersihan dinding jalur gas. Keduanya berperang penting untuk menentukan optimalisasi lalu lintas gas bakar dari karburator dan gas buang menuju knalpot. Ukuran port yang ideal dijelaskan dalam rumus sederhana berikut :
Inlet Port = 0,75 to 0,8 * inlet valve
Exhaust port = 0,8 to 1,0 * exhaust port
Perubahan port, selain mendukung kelancaran aliran gas bakar juga menciptakan flow dan swirl gas bakar yang masuk ke ruang bakar, tergantung dari bentuk port dan arah intake karburator.
5. Camshaft aftermarket

Penggantian camshaft biasanya dilakukan bersamaan dengan penggantian klep yang lebih besar, namun tidak menutup kemungkinan juga dilakukan pada mesin standar.
Yang perlu diperhatikan adalah durasi dari kem tersebut, baik itu dari durasi buka-tutup klep dan LSA. Durasi buka-tutup klep akan berakibat pada hitungan kompresi dinamis suatu mesin.
Rasio kompresi statis :
Rs = Vs + Vrb : Vrb
Keterangan :
Vs = volume silinder
Vrb = volume ruang bakar
Rasio kompresi dinamis melibatkan panjang setang piston dan derajat tutup klep in, karena kompresi dinamis terjadi saat klep in menutup, yang biasanya terjadi saat piston sudah mulai bergerak dari Titik Mati Bawah (TMB), maka hitungan kompresi statis tidak berlaku lagi karena volume silinder saat kompresi sudah berkurang.
6. Karburator

Penggantian karburator sering dilakukan dalam modifikasi mesin, terutama penggantian dengan karburator yang memiliki ukuran venturi lebih besar, dengan harapan dapat memperbesar pasokan gas ke dalam ruang bakar. Namun sebetulnya, pengantian karburator adalah untuk memenuhi kebutuhan karakter mesin yang diinginkan, dijelaskan dalam rumus berikut :
D= K x √ (CxN)
keterangan :
D = diameter venturi karburator, dalam satuan mm
K = Konstanta (nillainya ada di antara 0.6 – 0.9, untuk motor harian disarankan 0.65)
C = kapasitas mesin mesin, dalam satuan liter
N = putaran mesin puncak yang diinginkan, dalam satuan rpm
Penentuan nilai N harus singkron dengan spesifikasi dan karakter mesin dan juga spesifikasi CDI (limiter) tidak terjadi pemborosan karena ketidak-sesuaian antara spesifikasi teknis karburator dan bagian mesin serta perangkat pendukungnya. Penggantian karburator tentunya harus didukung jetting yang baik dan sesuai dengan kondisi mesin, sehingga hasil yang didapatkan lebih optimal.
7. Koil, kabel busi, busi, dan lain-lain
Perangkat pengapian ini bisa diandalkan untuk memperbesar energi pembakaran, yang tentunya akan lebih optimal jika telah memperhitungkan spesifikasi mesin dan kondisi bahan bakar. Selain perangkat primer, banyak pula beredar perangkat sekunder untuk memperbaiki kondisi pengapian standar seperti coil booster, CDI stabilizer, hingga air / water induction dan lain-lain. Efek lain dari meningkatnya efisiensi pembakaran adalah efisiensi konsumsi bahan bakar. Langkah upgrade parangkat pengapian juga bisa dijadikan langkah utama bagi para rider yang tidak ingin memodifikasi jeroan mesin.
8. CDI aftermarket atau copotan

Berbagai produk CDI, mulai dari yang memakai embel-embel unlimiter hingga yang fully-adjustable dan juga CDI copotan (merupakan perangkat original sebuah motor tertentu) banyak diminati untuk modifikasi street-performance. Berbagai merk CDI aftermarket bahkan telah membuat CDI yang khusus ditujukan untuk motor tertentu.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penggantian CDI terutama yang copotan ini adalah memperhatikan spesifikasi standar motor aslinya dengan motor yang akan dipasangi CDI tersebut, mulai dari timing pengapian hingga input dari sensor yang berhubungan dengan kerja CDI. Sedangkan jika menggunakan CDI unlimiter yang khusus untuk motor yang akan diganti CDInya bisa langsung dipasang karena timing pengapian dan input sensor cenderung sama, sementara putaran mesin bisa dicapai lebih tinggi karena limiter sudah tidak ada / digeser ke putaran mesin yang lebih tinggi.
Sementara penggunaan CDI adjustable, fungsinya akan lebih optimal jika dalam pemrogramannya telah memperhitungkan seluruh spesifikasi mesin akhir (dalam kondisi standar atau telah dimodifikasi), kondisi perangkat pengapian, kondisi bahan bakar, dan lain-lain.
9. Knalpot

Selama ini terjadi “salah kaprah” mengenai penggantian knalpot, yaitu perangkat knalpot yang dipasang terlebih dahulu sebelum menyesuaikan spesifikasi bagian lainnya. Padahal, knalpot merupakan muara terakhir dari proses pembakaran, yang artinya spesifikasi knalpot akan sangat tergantung ubahan bagian lainnya, terutama exhaust port. Namun meskipun begitu, keberadaan knalpot juga sangat mendukung kesempurnaan proses pembakaran.
Saat ini, beberapa produsen knalpot telah membuat knalpot yang bersifat Plug & Play, yang artinya spesifikasi knalpot tersebut telah disesuaikan dengan kondisi standar mesin, dan juga dirancang untuk mengoptimalkan proses pembuangan yang akan menambah performa mesin tersebut.
Jika ditarik kesimpulan, maka sebenarnya seluruh proses perubahan spesifikasi akan berpengaruh satu sama lain, dan setiap perubahan akan menimbulan efek positif dan negatifnya masing-masing, tinggal bergantung pada kerapian pengerjaan dan penghitungan yang presisi sehingga didapatan hasil yang optimal untuk setiap perubahan. Selamat mencoba

Minggu, 16 Agustus 2015

Efek mencampur premium dengan pertamax plus

Efek mencampur premium dengan pertamax plus
  Bro dan sis sekalian…pernah nggak sampeyan pening dengan makin meroketnya harga Pertamax dan Pertamaxplus. Alih-alih ingin membantu pemerintah menghindari bensin non Subsidi…kantong malah gempor botak sariawan. Tingginya kompresi mesin juga memaksa rider putar otak cari akal agar engine tidak ngelitik. Dan sistem oplos merupakan solusi yang sering kita temui dewasa ini. Premium dicampur dengan Pertamaxplus untuk mengejar nilai oktan. Pertanyaannya…bolehkah hal itu dilakukan dan apa dampaknya bagi mesin??. Sekali lagi Dr. -Ing Tri Yuswidjajanto…insinyur mekanik lulusan Jerman sekaligus juga guru besar diITB (Institut Teknology Bandung) memberikan pencerahan perkara ini. Berikut penuturannya….
Kalau hanya untuk mengejar oktan maka sifatnya linear. Misalkan Premium harganya 6500 dengan oktan 88. Pertamax harga 11,400 oktan 92…Pertamaxplus mungkin harga 12ribu oktan 95. Bisa dapat oktan 92 dengan cara mencampurkan Premium dengan Pertamaxplus. Dan kalau dihitung dengan komposisi tertentu harga bisa lebih murah dibanding Pertamax. Secara oktan betul….karena bersifar linear. Jadi dengan pencampuran 50:50 oktan 88 dengan 92 akan dapat 90. Harganyapun pasti linear to :mrgreen: …..
Cuma masalahnya Premium ini adalah bahan bakar yang polos tanpa diapa-apain. Keluar dari kilang dalam bentuk nafta alias bukan Premium. Nafta ini macam-macam jenisnya yang nantinya diolah tergantung pesanan. Jika sang pemesan membeli Premium maka barulah produsen meracik nafta tersebut agar menjadi Premium. Ibarat makanan nafta diolah dengan chemical-chemical tertentu sesuai tujuan pengolahan. Tanpa micin, garam, bawang merah ataupun bumbu penyedap rasa lain (isuk-isuk ngomongne panganan bikin luwe wae :mrgreen: ) . Setelah jadi…ya udah, segitu saja. Tidak ditambahin apa-apa oleh mereka alias apa adanya. Efeknya??…
Aditif menjadi tidak bekerja. Karena didalam Pertamax ada bahan adiktif pembersih yang tidak ditemui pada Premium. Aditif pada kondisi tertentu juga baru terasa. Contoh…kita minum teh dikasih madu setetes, terasa nggak perbedaan?. Pasti tidak. Artinya….untuk mengejar nilai oktan, sistem oplos bisa. Namun karena komposisi sudah berubah dari spek yang dihitung pabrikan maka zat aditif yang berfungsi membersihkan mesin tidak bekerja alias engine akan tetap kotor.
So...bisa disimpulkan,Sistem oplos dengan oktan diatasnya halal dilakukan dan tidak akan merusak mesin. Hanya saja benefit yang ditawarkan pada Pertamax atau Pertamaplus tidak akan kita dapatkan. Aditif yang membantu meminimize terjadinya unwash gum atau kerak dalam mesin. So….sistem oplos murni hanya memberikan sumbangsih nilai oktan saja. Begitulah kira-kira.

cara mengatasi motor brebet di putaran bawah dan atas

Cara Mengatasi Motor Brebet di Putaran Bawah dan Atas

Tidak perlu merasa kesal saat kuda besi yang anda tunggangi brebet, karena ini bisa diatasi kok dengan cara dibawah berikut.

Kualitas bahan bakar

Motor brebet bisa disebabkan oleh kualitas bahan bakar yang anda gunakan, contohnya motor yang harusnya diisi dengan pertamax malah diisi premium atau bensin. Kualitas bahan bakar yang tidak bagus akan meninggallkan kerak yang dapat menghambat kerja mesin.

Saran saya, gunakan bahan bakar yang beroktan tinggi, seperti pertamax dan sesuaikan juga bahan bakar dengan spesifikasi sepeda motor yang anda gunakan. Tujuannya yaitu agar mesin motor lebih awet.

Ganti busi

Busi yang tidak bagus atau kotor dapat menyebabkan motor brebet. Coba bersihkan atau ganti dengan busi yang lebih berkualitas agar lebih tahan lama. Kalau saya sendiri biasanya menggunakan busi Champion.



Periksa karburator

Perlu anda ketahui, bahwa motor brebet bisa disebabkan oleh karburator yang rusak dan biasanya masalah terdapat pada pelampung dan needle valve. Hal ini membuat bahan bakar banjir dan dan bisa membuat busi basah dan akhirnya motor anda brebet dehh .. :D

Jika ketiga cara di atas sudah anda terapkan tetapi masalah masih berlanjut silahkan hubungi dokter yang bersangkutan haha. Becanda  gan, maksud saya bawak aja sepeda motor anda ke bengkel resmi 

10 LANGKAH MENYIAPKAN MOTOR SEBELUM OFFROAD

10 LANGKAH MENYIAPKAN MOTOR SEBELUM OFFROAD


Sebelum offroad , setidaknya ada 10 langkah yang perlu anda cek tentang kesiapan motor , antara lain:
1. Cek bensin. Pastikan tengki bahan bakar tersisi penuh, ini untuk memastikan anda tidak kehabisan bensin di hutan. Seringkali karena isi bensin masih setengah, kita selalu berpikiran, “ah cukup, toh masih separuh”. Padahal di jalur offroad kita sering lupa waktu, main gas terus, tahu-hahu bensin habis!

2.
 Cek air radiator. Untuk motor yang memakai pendingin air, pastikan radiator terisi penuh airnya.

3.
 Cek tekanan angin ban. Tekanan ban yang terlalu keras atau kempes akan membuat tidak nyaman waktu dipakai offroad, juga bisa menyebabkan ban dalam jadi bocor. Cek buku manualnya, berapa tekanan ban yang direkomendasikan oleh pabrikan. Untuk motor enduro luar, biasanya tekanan anginnya adalah 14 – 15 psi.

4.
 Cek rantai. Pastikan rantai motor tidak terlalu kendor dan juga tidak terlalu kencang. Setelah itu lumasi rantai dengan pelumas khusus untuk rantai, jangan pakai oli mesin yang bekas karena akan membuat kotor dan tidak sedap dipandang mata.

5.
 Lepaskan tekanan udara di fork. Untuk motor yang sudah memakai fork (suspensi depan) upside down, pastikan tekanan udaranya dikeluarkan dengan cara membukanya dengan obeng. Posisi lubang untuk melepaskan angin itu berada di atas fork. Hal ini untuk membuat kinerja fork menjadi optimal waktu melibas medan offroad.

6.
 Cek ke mur dan baut. Cek mur dan baut yang ada di rangka, body dan mesin, jangan sampai kendor. Jika ada yang kendor, segera dikencangkan, jangan sampai waktu offroad ada bagian motor anda yang tercecer di hutan gara-gara kendor bautnya.
7. Cek level oli mesin. Pastikan mesin anda terisi dengan oli dengan volume yang direkomendasikan oleh pabrikan. Level oli bisa dilihat di kaca yang biasanya ada di samping kanan mesin. Kalau level berada di bawah garis standar, segera tambah oli dengan spesifikasi yang sama.

8.
 Cek pengereman dan kopling. Cek rem tangan dan kaki apakah sudah bekerja dengan normal dan posisinya sudah pas dengan anda. Jika posisi handle rem kurang pas, segera sesuaikan dengan tangan anda, karena jika tidak pas bisa membuat tidak nyaman waktu offroad. Untuk motor yang pakai kopling manual, cek kekerasan kopling. Tarik 5 sampai 7 kali tuas kopling. Pastikan jari anda nyaman untuk menarik tuas kopling tersebut.

9.
 Bersihkan busa filter udara. Busa filter udara sangatlah penting untuk motor yang dipakai untuk offroad, karena ini akan menyaring uadra yang masuk ke kaburator/injector. Pastikan busa fileter udara selalu dalam kondisi bersih dan sudah dilapisi oli khusus untuk busa filter.

10.
 Hidupkan motor. Langkah terakhir adalah coba hidupkan motor anda. Jika motor bisa hidup dengan mudah, biarkan lansam selama 5 menit. Jika tidak ada masalah tidak ada gejala mesin mbrebet, berarti motor yang siap untuk offroad!
Jika 10 langkah pengecekan itu sudah anda lakukan, kini silahkan anda menikmati akhir pekan anda di medan offroad dengan motor kesayangan! Selamat bersenang-senang!

KTM 250 SX in Tahiti Beach

-KTM 250 sx 2-tak

Dalam sebuah proyek yang disponsori oleh DCshoes, sebuah perusahaan alat-alat olahraga khususnya sepatu untuk action sport dari Amerika. Robbie Maddison yang berprofesi sebagai stuntman melakukan aksinya mengendarai sepeda motor jenis trail di pulau Tahiti, sebuah pulau cantik di samudera Pasifik, tapi uniknya motor ini telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mampu dikendarai di atas ombak pantai di Tahiti



Kepada Daily Mail, Selasa (4/8/2015), pria yang kerap mendapt julukan ”Maddo” itu blak-blakan soal rahasia dirinya bisa berselancar dengan mudah di atas air. ”Tampaknya mudah, tapi mengerjakannya sangat sulit karena saya ingin hasilnya tampak sangat nyata,” kata Maddison.

Dirinya mengatakan bahwa proses persiapan dan pengambilan gambar hingga selesai memakan waktu sampai dua tahun. Dalam masa itu, Maddison juga menghabiskan waktu untuk mencari formula modifikasi sepeda motor yang tepat.

-Modifikasi
Aspek paling penting adalah modifikasi yang tepat untuk KTM 250 SX yang digunakannya. Sepeda motor trail adventure 250 cc 2-tak itu punya papan ski dari karet di bagian depan dan belakang untuk membuat sepeda motor tetap mengambang.

Sementara itu, ban belakang ditambah semacam blok dari karet yang membuatnya berfungsi sebagai propeler untuk tetap berjalan di atas air. Ban spesifikasi khusus ini tetap bisa digunakan di lumpur dan tanah yang lembek.

”Memperhitungkan tinggi dari papan dan di mana titip yang tepat untuk meletakkannya adalah sangat krusial,” kata Maddison.

KTM 250 sx(setelah dimodifikasi)
Kuncinya adalah keseimbangan antara tenaga, propeler, dan sudut kemiringan papan

Hal tersebut itu diperkuat oleh pernyataan mekanik Buddy Morgan yang mengerjakan ubahan sepeda motor Madisson. Morgan dan tim berkesperimen dengan banyak papan dan ban untuk mendapatkan spesifikasi yang sesuai.

”Tenaga dari mesin saja tidak cukup memberikan efek agar sepeda motor meluncur di air. Kuncinya bentuk dan sudut kemiringan papan seluncur, serta jumlah blok karet pada ban belakang yang membuat semuanya berbeda,” kata Morgan.Lihat videonya dibawah ini....checkidot...(klik link di bawah ini)